Alasan untuk Berjuang Saat Kau Tak Bisa Menebak Apa yang Menantimu di Ujung Jalan
Tuesday, February 07, 2023Apa yang membuatmu berjuang? Mengapa kau tetap bangun setiap pagi, melakukan hal yang itu-itu lagi, sampai akhirnya beranjak tidur dengan kelelahan pada malam harinya?
Bukankah tanpa dirimu, masih ada miliaran orang di bumi dan dunia tetap berjalan seperti biasa? Jadi kenapa hari ini kau tak lanjut tidur saja, bergelung di tempat tidur seharian, dan tak melakukan apa-apa?
Serangkaian pertanyaan aneh itu memenuhi pikiranku saat aku terbangun pada Senin, 6 Februari 2023. Saat itu pukul 7 pagi, udara agak dingin dan membuatku bersin. Aku masih mengantuk karena baru tidur selama empat atau lima jam.
Namun, aku harus berenang seperti biasa. Obat alergi kuminum untuk berjaga-jaga, karena aku punya alergi dingin yang bisa membuatku pilek dan bersin parah. Lantas aku bersiap dan turun ke kolam renang pukul 8 pagi.
Photo by Haley Phelps on Unsplash |
Saat mencelupkan kakiku ke kolam renang, air yang sedingin es langsung menyambutku. Rasanya ingin batal berenang saja. Tapi aku berusaha membenamkan tubuhku pelan-pelan ke kolam renang, lalu mulai bernapas dalam air. Dinginnya tak terlalu buruk setelah badanku beradaptasi.
Seperti biasa, tak ada orang lain yang berenang di sana kecuali diriku. Tampaknya sebagian besar orang sedang berangkat kerja atau sekolah. Jadi aku tak punya pilihan selain mengobrol dengan diriku sendiri di dalam kepalaku, sembari bolak-balik berenang.
Aku pun memikirkan pertanyaan yang mengusikku saat bangun tidur tadi: kenapa kau memutuskan untuk berjuang? Kenapa kau tak menyerah saja?
Pertanyaan itu membuatku berpikir tentang Pinot, seorang animator Indonesia yang tinggal di New York bersama keluarganya. Di usia 50-an tahun, Pinot sangat aktif berkarya dan suka membagikan prosesnya di media sosial. Beliau juga sering menanggapi pertanyaan dari para kreator muda.
Tiba-tiba pada Juni 2022, Pinot terserang stroke dan kondisinya sangat parah. Meski berhasil bertahan hidup, beliau tak bisa menggerakkan tubuhnya dan tak bisa bicara. Hatiku terasa sesak saat melihat kondisinya yang lemah dan sangat berbeda dari dulu.
Namun berkat usaha keras dan dukungan keluarganya, pelan-pelan Pinot mulai sembuh! Tangan dan kakinya bisa bergerak lagi walaupun baru sedikit, dan beliau mulai bisa bicara...
Lalu tahukah kamu, apa yang dilakukan Pinot setelah mulai pulih dari stroke? Beliau kembali berkarya. Betul, berkarya. Di tengah keterbatasan fisiknya, Pinot kembali sibuk dengan berbagai gadget jadul yang sejak dulu dipakainya untuk berkreasi. Ini membuatku terharu sekaligus terheran-heran.
Aku berpikir... mungkin Pinot adalah orang yang sangat mencintai kesenian, sampai-sampai tetap berkarya dalam kondisi yang sangat sulit. Barangkali, berkarya juga jadi salah satu alasan beliau tetap kuat untuk berjuang dan bertahan hidup.
Kalau tertarik mengikuti cerita beliau; kamu bisa membaca thread yang rutin diperbarui oleh istri Pinot, Ditut:
Malam itu (Kamis), @pinot minta difotoin baca Tintin.Katanya wis tuwek jg masih baca.Trs ambil yg versi Indo ngakak2 baca umpatan2 di dalamnya. Siapa sangka Jumat dini hari Papin kena stroke.Dan kondisinya very poor. He’s in life support right now. pic.twitter.com/TXJOkYKiKv
— Dita W. Yolashasanti (@ditut) June 25, 2022
Melihat Pinot, aku jadi berpikir... mungkin salah satu alasan orang-orang berjuang adalah karena mereka punya cinta yang sangat besar. Cinta pada profesi yang ditekuni, cinta pada keluarga dan orang-orang yang disayangi, juga cinta pada kehidupan itu sendiri.
Selain cinta, barangkali alasan lain untuk berjuang adalah ambisi. Aku terpikir alasan ini setelah menonton video tentang Michael Phelps, perenang yang menjuarai olimpiade dan memecahkan rekor dunia dalam usia muda.
Michael bercerita... demi meraih impiannya, dia berenang setiap hari tanpa bolos selama lima tahun berturut-turut. Setiap hari! Sebagai orang yang juga bisa dan suka berenang, menurutku berenang setiap hari itu sangat sulit. Pasti ada hari-hari saat Michael merasa malas dan tak mau melakukannya.
Ternyata demi menjaga rutinitas berenangnya, Michael melakukan banyak pengorbanan. Dia juga harus menahan lelah dan sakit karena latihan yang terus-menerus, belum lagi stres dari proses yang seolah tak ada akhirnya.
Namun kenapa Michael bisa tetap berjuang? Menurutku, mungkin karena... saat dia berenang di kolam yang gelap dan seolah tanpa ujung, dia bisa melihat cahaya yang berpendar di kejauhan... dan terus berenang ke arahnya. Cahaya itu adalah impiannya. Dia percaya dan berpegang pada cita-citanya.
"You have to work for it. Yeah, it's not gonna be easy. But if you want it bad enough, you'll do whatever it takes to get there." -Michael Phelps
Jadi saat aku malas berenang di pagi hari, aku akan mengingat-ingat Michael Phelps... dan seorang perenang wanita favoritku, Yusra Mardini, yang perjuangannya diceritakan dalam film "The Swimmers". Tapi cerita tentang Yusra akan kusimpan untuk lain kali saja.
Sekarang mari kuceritakan, apa alasan yang membuat diriku sendiri berjuang?
Ada beberapa alasan besar yang kumiliki, yang selalu kuingat-ingat saat tekadku melemah. Aku tak akan menyebutkan detailnya di sini... Tapi alasan itu berhubungan dengan kesenian dan berkarya, hal yang akrab denganku sejak kecil dan telah kucintai sejak lama.
Sedangkan untuk alasan-alasan yang lebih jangka pendek... aku punya banyak. Yang utama, tentu saja harapan untuk berubah lebih baik. Aku ingin jadi orang yang pemberani, baik dalam menyuarakan pikiranku maupun dalam mengambil keputusan-keputusan sulit di hidupku.
Aku juga ingin jadi lebih kuat, baik secara mental maupun fisik. Juga lebih disiplin, lebih konsisten dan persisten, lebih sehat dan lebih maju secara finansial... banyak pokoknya. Namun ada kalanya, alasan-alasan itu tak cukup ampuh bagiku untuk berjuang. Jadi aku juga membutuhkan alasan yang berhubungan dengan orang lain.
Misalnya, aku berjuang agar keluargaku dan kucing-kucing kami bisa mendapat kehidupan yang lebih baik... Agar mendiang ayahku tenang di surga... Agar bisa membuat bangga dan membalas budi pada para mentorku... Agar bisa lebih memahami dan mendukung teman-temanku... Juga agar aku bisa memberi kekuatan dan manfaat pada banyak orang.
Alasan-alasan itulah yang membuatku tetap bangun setiap pagi. Tetap melangkah walaupun malas. Tetap berjuang walaupun tak ada kejelasan di masa depan. Semoga perlahan-lahan, impianku bisa terwujud.
Kalau kamu, apa alasan yang membuatmu tetap berjuang dan bertahan hidup sampai sekarang?