Pengalaman Ketinggalan Pesawat dan Menginap 24 Jam di Bandara
Friday, September 30, 2016
Saya pernah ketinggalan pesawat dari
Bali ke Jogja. Rasanya menyebalkan sekaligus bikin gemas. Bayangkan saja: saya
sudah ingin sekali pulang, sudah datang berjam-jam sebelum penerbangan, sudah check in dan bahkan menaruh bagasi.
Namun saat antre di gerbang keberangkatan, petugas yang mengecek tiket berkata,
“Maaf Mbak, pesawatnya sudah berangkat 5 menit lalu.”
Rasanya langsung ingin tertawa sambil
joget. Apalagi setelah tahu kalau uang tiket saya hanya bisa dikembalikan 10%. Saat
mencari penerbangan lain di hari itu, ternyata hampir semua penuh. Yang masih
kosong harganya dua kali lipat. Untung saya tak sendirian. Ada seorang teman
yang sama-sama ketinggalan pesawat. Kami pun membeli tiket untuk keberangkatan
esok hari, lantas menunggu selama 24 jam di bandara. Berdasarkan pengalaman
kami, inilah tips kalau ketinggalan pesawat:
Photo by Erik Odiin on Unsplash |
#1 Boleh kesal, tapi jangan menyalahkan siapapun kecuali dirimu sendiri
Sebelumnya saya tak pernah
ketinggalan pesawat, bahkan untuk penerbangan internasional. Jadi saat itu saya
merasa sangat kesal. Kok bisa sih ketinggalan? Apalagi jaraknya hanya beberapa
menit. Rasanya jadi ingin menyalahkan bandara, menyalahkan petugas, menyalahkan
teman, siapapun deh pokoknya. Tapi itu tak benar. Ketinggalan pesawat adalah
salah saya sepenuhnya. Karena itu saya harus bertanggung jawab, tetap berpikir
jernih, dan menyusun rencana.
#2 Kalau ada teman yang ketinggalan pesawat juga, berusahalah kompak
dengannya
Ketinggalan saja sudah cukup buruk.
Tak perlu ditambahi bertengkar dengan teman. Situasi ini memang bisa membuat
marah dan stres. Untung saya santai. Setelah berhasil menenangkan diri sendiri,
saya pun menenangkan teman saya (yang katanya mau menangis). Karena akan
melewatkan semalam di bandara, saya harus menciptakan suasana yang menyenangkan
supaya kami sama-sama betah.
#3 Segera ke counter maskapai
yang bersangkutan untuk mengurus tiket
Tanyakan pada mereka, apakah kita
bisa dimasukkan waiting list untuk
penerbangan selanjutnya? Kalau tidak, apa tiketnya bisa diganti dengan uang?
Saya sudah lupa dulu naik apa, antara AirAsia dan CitiLink. Tiketnya hanya bisa
dikembalikan 10%. Karena harga tiket kami 500 ribu per orang, jadi yang bisa kembali
hanya… 50 ribu. Hiks. Oh ya, petugas counter
memberi dokumen bukti untuk reimburse.
Setelah sampai Jogja, kami bisa mengambil uangnya dengan dokumen itu ditambah boarding pass.
#4 Kalau tak ada pilihan lain, segeralah beli tiket baru
Tak mau kan berada di bandara
selamanya? Sebelum kehabisan, kita harus segera beli tiket. Bisa langsung di counter maskapai atau secara online. Dulu teman saya beli langsung di
counter bandara, sedangkan saya beli
lewat website Traveloka. Ternyata
tiket saya lebih murah sedikit. Bahkan tak perlu mencetak tiketnya, cukup
manfaatkan e-ticket di ponsel.
#5 Ada orang-orang yang menunggu kepulanganmu. Jangan lupa kabari mereka
Kami sudah telanjur mengabari kalau
akan pulang hari itu. Bahkan sorenya saya sudah janji bertemu orang. Tapi
karena ketinggalan pesawat… apa boleh buat. Teman saya langsung memberi tahu
ibunya lewat telepon. Awalnya dia sangat takut dimarahi karena ceroboh, tapi beliau
justru bersimpati. Teman saya jadi terharu. Sedangkan saya selalu enggan
membuat keluarga cemas. Jadi saya bilang saja kalau salah baca tanggal dan seharusnya
pulang besok. Untung mereka percaya. Setelah beberapa hari sampai di Jogja, saya
baru memberitahu kejadian sebenarnya.
#6 Cek barang yang masih dibawa. Apa saja yang bisa dimanfaatkan?
Kami sama-sama membawa koper dan tas
laptop. Koper kami telanjur masuk bagasi pesawat dan berangkat duluan ke Jogja.
Tapi kami masih membawa laptop, lumayan untuk hiburan. Berkat cara mengepak
yang aneh, di tas saya juga ada perlengkapan mandi dan perlengkapan make up yang lengkap. Syukurlah. Tanpa
keduanya, saya bakal merasa sangat gembel. Oh ya, koper kami bisa diambil
setelah sampai Jogja. Langsung saja ke bagian lost and found maskapai yang bersangkutan. Cukup tunjukkan kartu
identitas dan boarding pass, lalu
mengisi formulir.
#7 Cari tempat untuk mandi. Dijamin bikin segar lagi!
Kalau tak salah, terakhir kali saya
mandi sehari yang lalu. Bukannya malas—tapi kemarin kami jalan-jalan ke objek
wisata dari pagi sampai larut malam, tergesa ke bandara dan tak ada yang sempat
mandi. Tadinya saya mau langsung mandi begitu sampai Jogja. Tapi karena kondisi
berubah, kami pun langsung mencari kamar mandi. Ternyata di Bandara Ngurah Rai
hanya ada toilet. Sekalinya ada kamar mandi, pintunya tak bisa ditutup. Jadi
kami mandi bergantian di sana. Satu orang masuk dan lainnya menahan pintu di
luar. Setelah badan bersih, rasanya pikiran langsung segar!
#8 Jangan lupa makan ya. Kalau bisa, pilih tempat yang bisa untuk
nongkrong lama
Berikutnya kami mencari tempat makan.
Sayangnya, harga di Bandara Ngurah Rai sangat mahal, mungkin menyesuaikan kocek
orang bule. Misalnya saja bakso. Yang biasanya hanya 5000 rupiah, di bandara
itu harganya 50 ribu. Lebih mahal 10 kali lipat. Akhirnya kami pun beli pop mie di Indomaret (harganya 2 kali
lipat dari yang biasa). Lalu nongkrong berjam-jam di depan sana sambil menonton
film dari laptop. Saat beranjak malam, kami pindah ke Burger King. Membeli es
krim dan paket murah meriah. Tak lupa nongkrong selama mungkin.
#9 Istirahat itu penting, usahakan tidur senyaman mungkin
Usahakan istirahat dengan cukup.
Tidur di kursi pasti rasanya tidak enak. Jadi kami memilih tidur di mushola.
Untung tempat itu sepi, bersih, dan dipisah antara laki-laki dan perempuan. Lumayan
bisa merilekskan badan sebentar. Selain kami, ternyata juga ada
penumpang-penumpang lain yang tidur di sana. Kami tidur dari pukul 21.00 sampai
sekitar pukul 03.00. Setelah itu langsung bangun dan bersiap-siap untuk
penerbangan pukul 06.00.
#10 Harus belajar dari pengalaman. Jangan sampai ketinggalan pesawat
lagi!
Untung besok kami tak ketinggalan
pesawat. Sekitar pukul 06.00, pesawat terbang ke Jogja membawa kami berdua di
dalamnya. Rasanya lega. Ini pengalaman yang menyebalkan sekaligus memberi saya
pelajaran. Pokoknya jangan sampai ketinggalan pesawat! Kita bisa rugi uang, waktu,
dan lainnya. Lebih baik datang beberapa jam lebih awal sebelum keberangkatan. Juga
jangan sampai ketiduran atau kelupaan. Waspadalah.
2 comments
Interested.. saya pernah nyaris ketinggalan juga di KLIA 2.. Gara2 salah estimasi waktu.. literally, beberapa detik sebelum take off...
ReplyDeleteNice advise Pandaan
Waah gitu ya Reza~ Bandara KLIA 2 memang gede banget, kadang butuh waktu lama buat jalan dari pintu masuk sampai gate. Syukurlah nggak telat :)
DeleteAnyway, thanks udah baca dan ngasih komentar. Tunggu tulisan-tulisan selanjutnya ya :D