Kepribadian Manusia Berdasarkan Segelas Minuman
Wednesday, January 11, 2017
Tiap orang punya
kepribadian yang menarik. Nikmat untuk direguk bagai minuman. Tak ada minuman yang
sama persis—sekalipun jenisnya sama, rasanya berbeda tergantung cara
meraciknya. Begitu juga manusia. Kepribadian kita terbentuk berkat banyak hal: ajaran
keluarga, pendidikan, lingkup pergaulan, dan berbagai masalah yang menghadang. Kali
ini saya akan membahas jenis orang berdasarkan analogi minuman. Kamu termasuk
yang mana?
Photo by Kym Ellis on Unsplash |
Orang
yang bagaikan teh tawar
Orang seperti ini penampilannya sederhana,
tutur katanya halus dan sopan. Tak suka berkonfrontasi. Sekilas membosankan,
tetapi semakin mengenalnya, kita akan terpesona pada kesederhanaannya. Betapa dia tak butuh macam-macam untuk bahagia.
Bagaikan secangkir teh tawar yang membuat kita menikmati rasa teh, bukan rasa
gula maupun rasa lainnya.
Orang
yang bagaikan wedang ronde
Coba nikmati semangkuk wedang ronde di kala
hujan. Rasanya menentramkan, seperti bercakap-cakap dengan orang yang sudah
tua. Mereka suka bercerita tentang masa lalu. Saat mendengarkannya, kita pun
terpana. Banyak petuah bijak yang diberikan. Rasanya seperti disayang dan
diperhatikan olehnya. Bagai wedang ronde yang menghangatkan tubuh dari dalam.
Orang
yang bagaikan susu kental manis
Orang seperti ini hidupnya kental oleh sensasi, hingga sering
dikerubungi orang-orang. Kita tertarik untuk terus mencecap rasanya yang legit.
Namun, minuman
manis yang berlebihan bisa membuat sakit gigi. Begitu juga orang seperti ini.
Kalau tidak hati-hati, kita bisa terseret dalam arusnya dan kehilangan arah.
Orang
yang bagaikan minuman beralkohol
Ini adalah orang yang kita cintai. Bagaikan minuman beralkohol, mereka membuat kita mabuk dan senang terus-menerus tanpa alasan yang jelas. Membuat hidup seolah lima puluh kali lipat lebih indah. Namun juga menyebabkan kecanduan. Kita jadi sulit hidup tanpanya. Saat mereka benar-benar pergi, kondisi pun berantakan. Maka teguklah secukupnya saja.
Orang
yang bagaikan kopi pahit
Secangkir kopi pahit membuat kita meringis
setelah menyeruputnya. Namun rasa pahit itu justru membuat kita penasaran, lalu
menyeruputnya lagi dan lagi. Bagaikan seorang yang misterius. Kita tak tahu
pasti perasaannya, keinginannya maupun latar belakangnya. Semakin mencari tahu,
semakin kita bingung tentang dirinya... Lalu entah sejak kapan, kita jadi menyukainya.
Orang
yang bagaikan jamu
Sebagian orang tak
suka jamu karena pahit. Padahal khasiatnya sangat baik untuk tubuh. Inilah
jenis orang yang jujur dan frontal. Mereka sering menyampaikan berbagai argumen
menusuk. Sepintas terlihat kejam. Padahal maksudnya baik—kalau dia tak bicara,
mungkin kita tak akan pernah tahu dan tak bisa memperbaiki diri. Jangan menilai
sesuatu hanya dari satu sisi saja.
Orang
yang bagaikan minuman berenergi
Sering merasa bersemangat
di samping seseorang? Berarti dia adalah manusia penuh energi. Dia mentransfer
energi positifnya pada orang-orang. Bisa lewat pujian, perhatian, motivasi, dan
sebagainya. Di saat kita sedih atau lemas, dekatilah orang ini. Seketika akan
segar lagi. Namun perhatikan dosisnya, jangan sampai berlebihan.
Orang
yang bagaikan air putih
Ini adalah orang yang selalu ada tapi tak kita sadari. Kerap memberi
manfaat tanpa banyak gaya. Sering membantu saat kesulitan. Dia jarang meminta
balasan, jadi kadang kita melupakannya. Cari dan perhatikanlah orang-orang
seperti ini dalam hidupmu. Jangan sampai mereka pergi.
0 comments